Sebuah kiat untuk berpameran seni, di lobby gedung perkantoran
Rabu, 12 Agustus 09 - oleh : Triharyo Soesilo | 1 komentar | 6910 hits
Kantor kami yang biasanya dingin, kering dan kaku tiba-tiba berubah menjadi hidup, bergairah dan indah. Terlihat karyawan kami yang biasanya lalu lalang memikirkan penyelesaian proyek dalam pengejaran batas "deadline" target jadwal, tampak tiba-tiba berhenti sejenak menikmati lukisan-lukisan yang tersusun rapi, bak di sebuah gallery mahal. Para engineers yang sehari-harinya bergulat dengan benda-benda mati, tiba-tiba berdiri maju-mundur menikmati berbagai lukisan dan patung yang terpajang.
Itulah pemandangan unik suasana di lobby kantor kami, setelah kami menyewa papan panel untuk pameran dengan harga Rp 1,8 juta (seminggu) dan mengambil dengan mobil, puluhan lukisan serta beberapa patung, koleksi milik para seniman Indonesia, untuk dipamerkan.
Para alumni Seni Rupa ITB angkatan 1977, seperti Anna, Ardha, Koko, Chandrajohan, Agus Bonsai, Hadisis, Yoes Rizal, Ktut Grantika dan Yayak Yatmaka, mengizinkan berbagai koleksinya untuk dinikmati dan juga dibeli dalam "Art Exhibition" yang kami laksanakan dalam rangka menyongsong Acara Ulang tahun perusahaan kami. Insya Allah bila karya-karya seni tersebut laku terjual, para seniman telah sepakat untuk menyumbangkan sebagian dari pendapatannya bagi beasiswa mahasiswa ITB yang tidak mampu.
Dalam kesempatan ini, saya sangat mengusulkan kepada rekan-rekan alumni ITB yang bekerja di gedung-gedung kantor, untuk menginisiasi pameran-pameran serupa di lobby-lobby perkantoran yang selama ini mungkin terkesan "kosong". Biaya pameran seperti ini sangatlah murah, akan tetapi dampaknya ternyata sangat luar biasa. Para seniman dapat memperoleh kesempatan untuk menampilkan karya-karya seni mereka. Disisi lain, para karyawan perusahaan yang umumnya sering terjebak dalam rutinisme pekerjaan, tiba-tiba menjadi bergairah karena adanya "sebuah sentuhan seni". Sebuah sinergi dalam upaya untuk meningkatkan mutu seorang manusia. Dalil sederhana saya, semakin karyawan tersebut mengapresiasi seni, maka umumnya ia akan semakin kreatif. Semakin kreatif karyawan maka karya-karyanyapun akan semakin inovatif. Semakin inovatif karyawan, semakin majulah perusahaannya.
Ada sebuah kisah yang sangat menyentuh dalam acara pameran seni kali ini. Salah seorang dari rekan alumni Seni Rupa yang berpameran, sebenarnya sedang menderita kanker getah bening. Ia dalam beberapa bulan terakhir ini sedang terus menerus mengalami perawatan chemo-therapy untuk melawan kanker yang sedang menggerogoti tubuhnya. Mendengar adanya kesempatan berpameran, ia bangun dari tempat tidurnya dan untuk pertama kali melangkah keluar rumah untuk membawa koleksi lukisan-lukisannya. Walaupun tampak kesakitan dan dengan muka yang masih agak bengkak, akibat terapi, i bersusah-payah memasang lukisannya. Ia kemudian tampak sekali tersenyum bahagia disaat melihat lukisan-lukisannya terpajang untuk dinikmati oleh orang-orang yang sebenarnya tidak ia kenal.
1. Rekind Idol 2009 Rabu, 12 Agustus 09 - oleh : Aris Abdul Rahim
Selain itu dalam memperingati ulang tahun PT Rekayasa Industri, dimeriahkan juga dengan Rekind Idol.
Suasana sore hari yang biasanya sepi, karyawan rekind bergegas segera pulang, kini berkumpul menyaksikan Rekind Idol. Suasana kantor menjadi sangat ramai, ada tepuk tangan, ada teriakan histeris pendukung idola masing-masing peserta seperti idol yang ada di tv.
Kami divisi ict mohon dukungan agar idola kami Roni Sudrajat menjadi Next Idol Rekind 2009