3 (tiga) wanita Amerika yang menjadi populer karena melawan tradisi
Minggu, 14 Februari 10 - oleh : Triharyo Soesilo | 0 komentar | 4925 hits
Bukan, bukan, Hillary Clinton ataupun Sarah Palin. Tetapi Kathryn Bigelow, Jenny Sanford dan Suzanne Somers. Apa saja tradisi yang mereka tabrak ?
Kathryn Bigelow Hampir semua Film Director di dunia, yang mencapai tingkat tertinggi, umumnya selalu pria. Namun untuk pertama kali dalam sejarah Directors Guild of America, hadiah tertinggi tahun ini diberikan kepada Kathryn Bigelow, untuk karya filmnya yang berjudul "Hurt Locker". Kathryn memenangkan hadiah ini dengan mengalahkan Quentin Tarantino untuk "Inglorious Basterds", dan juga mantan suaminya James Cameron, untuk film "Avatar". Terus terang agak berat secara emosi menonton Film "Hurt locker" ini.
Film "Hurt Locker" bercerita tentang pasukan ahli penjinak bom di Iraq. Film independen yang di-shoot dengan metoda "single scene" (tanpa memotong) dan dibuat dari jarak yang sangat dekat, menghasilkan sebuah pemandangan yang sangat "kelam" dan mencekam. Untuk melakukan shooting film tersebut, Kathryn mampu mengalahkan kekuatan fisik para pasukan komando Amerika dan Inggris dan juga terpaksa harus belajar menjinakan bom betulan untuk betul-betul bisa merasakan betapa menegangkannya proses yang sebenarnya. Menurut berbagai ramalan, Kathryn bisa mendobrak sejarah dengan menjadi wanita pertama yang memenangkan Oscar untuk kategori Best Director di perhelatan Acadey Awards tahun ini. Walaupun secara komersial sebenarnya, film Hurt locker tidak banyak ditonton orang dan hanya menghasilkan US $ 15 juta di gedung bioskop.
Jenny Sanford Hampir semua istri pejabat selalu menampilkan "muka" setia dan berdiri disamping suami, disaat sang suami melakukan perselingkuhan dengan wanita lain. Lihat Hillary Clinton disaat Bill Clinton melakukan affair dengan Monica Lewinsky. Di Indonesia, kita juga melihat istri Antasari Azhar, yang mendampingi suami disaat skandal Rani Juliani mulai terbuka. Para istri-istri pejabat tersebut terpaksa memendam perasaan pribadinya, padahal kalau dipikir-pikir....... enak di dia, malunya di gue.
Berbeda dengan istri-istri pejabat pada umumnya, Jenny Sanford melawan tradisi lama tersebut, dengan tegas tidak mau mendampingi suaminya, sang Gubernur Carolina Selatan Mark Sanford, ketika ia berselingkuh dengan seorang wanita Argentina. Ia langsung menjauh dan bercerai dengan sang Gubernur. Lalu ia justru segera ingin men-share pengalamannya untuk mencegah kejadian serupa bisa terulang pada pasangan hidup lainnya. Buku Jenny Sanford yang berjudul, "Staying True" sempat menjadi sangat populer di kalangan wanita di Amerika. Jenny mendapatkan banyak sekali dukungan atas tindakannya tersebut.
Suzanne Somers Hampir semua wanita umumnya menerima begitu saja proses penuaan yang sering dikenal dengan nama Menopause. Namun berbeda dengan kebanyakan wanita-wanita di dunia, Suzanne Somers justru melakukan inisiatif untuk ber-eksperimen dengan badannya, khususnya dalam melawan proses penuaan tersebut. Ia melakukan terapi re-injeksi hormon dan juga secara berani melakukan berbagai kegiatan anti penuaan yang sangat kontroversial. Tujuan Suzanne adalah untuk tetap sehat, awet muda dan juga sexy.
Karena keberaniannya, Suzanne kemudian menjadi juru bicara anti penuaan dan menganggap bahwa proses penuaan adalah sebuah penyakit yang harus disembuhkan, bukanlah sebuah proses alamiah. Tentunya pendapat Suzanne ini mengudang kontroversi dari banyak pihak, terutama para ahli medis yang menyatakan bahwa pendapatnya belum teruji. Suzanne menyatakan bahwa proses penuaan, yang ditandai dengan kehilangan hormon, mengakibatkan seorang wanita terpaksa meminum obat anti darah tinggi bila menderita penyakit darah tinggi, terpaksa meminum obat anti kolesterol bila menderita peningkatan kolesterol, dst..dst. Padahal penyebab utamanya, sebenarnya menurut Suzanne adalah kehilangan hormon disaat proses sedang Menopause berlangsung. Itulah sebabnya buku Suzanne yang berjudul, "Breakthrough", menjadi salah satu buku bestseller di Amerika.
Demikian sharing beberapa wanita yang berani melawan tradisi.