Namun yang terlepas dari liputan berita media massa Indonesia adalah skandal "Crappucino" pada kunjugan SBY ke Australia. Skandal itu dimulai dengan idea rombongan Presiden SBY untuk memberikan sebuah hadiah (gift) yang exotic, bagi Perdana Menteri Australia Kevin Rudd. Entah siapa yang mengusulkan, hadiah tersebut diputuskan berupa Kopi Luwak. Sebagaimana diketahui Kopi Luwak adalah kopi yang telah dimakan oleh binatang Luwak dan dikeluarkan lewat anusnya (lihat foto). Begitu herannya media massa Australia atas pilihan hadiah ini, sampai-sampai mereka mengirim wartawan khusus ke Indonesia untuk mempelajari bagaimana proses biji kopi ini dimakan oleh Luwak dan di-"buang" sebagai, maaf tahi-nya. Liputan tersebut dilengkapi dengan berbagai foto dan juga di-video, yang saya terus terang juga baru tahu
Nah, masalahnya di Australia ada aturan karantina yang mengharuskan bahwa semua makanan yang masuk negara Australia, harus diperiksa bagian Australian Quarantine and Inspection Service (AQIS), apalagi yang berasal dari kotoran binatang. Disitulah skandalnya, karena hadiah seorang Kepala Negara, untuk pertama kali harus terpaksa diteliti dan diinspeksi secara ketat oleh AQIS. Sampai-sampai beberapa media massa di Australia, sempat meliput beritanya sebagai "Dung Diplomacy" (Diplomasi kotoran binatang).
Selain berita-berita tentang kunjungan Presiden SBY ke Australia, media massa di Indonesia dan juga di Australia banyak meliput tentang rencana pengunduran jadwal kunjungan Presiden Obama. Minggu lalu, the Guardian membuat "joke" e-mail dari Barrack Obama kepada SBY yang isinya sebagai berikut :
To: Susilo Bambang Yudhoyono, President of Indonesia Subject: Postponing my trip
Hey, SBY: Just wanted to let you know that, unfortunately, I'm going to have to postpone my trip to Asia and Australia for a few days. I'm afraid I've come down with a bit of a cold - seems to be going round at the moment. Also, we've got the builders in, so everything's a bit hectic. So, anyway, those are the only reasons really. Sorry about that, and I look forward to seeing you in a few days. Warmly, Barack
1. "Kopi Luwak" Minggu, 21 Maret 10 - oleh : Leo Hendroyono
Ha ha KOPI LUWAK obyek yang sangat menarik, karena :
- memang uenaakkk banget walau di Surabaya secangkir Rp.75 ribu, kadang kali kalau saya ada tamu orang asing pasti saya ajak ke PTC Surabaya, mereka selalu mengatakan THE BEST IN THE WORLD , saya bukan mempromosikan pabrik wong Suroboyo lho (Kapal Api) kalau produk kopi yang satu ini sangat uenaakkk dan di kemas khusus dan disajikan sangat istimewa- di PTC jika saya minum selalu disajikan langsung dengan alat dua bola tabung pyrex - sistem distilize api kecil tidak lebih 5 menit
- proses biji kopi menjadi biji kopi luwak -- ini yang sangat menarik -- bisa dilihat dari beberapa sudut kaca mata ha ha ha -- tergantung dari kaca mata model apa lhah, tapi saya ngak mau memperdebatkan sudut pandang yang mungkin berbeda, tapi kita bisa melakukan pendekatan rasionil dan emperistisme. Biji kopi itu di santapkan dulu dengan binatang namanya Luwak, lha si Luwak itu ya bodoh sekali bayangkan dia menyantap makanan yang sebenarnya perutnya tidak mampu mencerna sama sekali -- karena ngak bisa di cerna ya keluar melalui jalur kotorannya -- jadi namanya biji kopi luwak yang mengandung bunyak aneka makluk hidup dalam populasi media kotoran si luwak itu ha ha. Manusia tidak kurang akal, ya di basmi saja mati semua aneka makluk hidup itu sampai biji kopi luwak menjadi murni kopi simplisia (bubuk)luwak, -- lha ada tambahan lagi proses bubuk kopi luwak menjadi sajian kopi seduan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang maksimal harga satu tabung kecil output se cangkir kopi Rp.1,1 juta made in Japan -- bubuk kopi tidak sekedar dilarutkan dalam media H2O 100 derajat celcius tapi hasil uap air panas tadi yang mengalami kondensasi luar biasa canggihnya menghasikan kopi luwak seduan yang luar bisa uenaaknya --- inilah yang kadang kala sebagia manusia robot Australia yang ngak rasionil ini sebenarnya ngak mampu mencerna alur logika -- sampai-2 saya malas berdebat dengan namanya SAFETY FOOD