Amy Chua membuat jutaan keluarga di Amerika memikirkan ulang cara mendidik anak
Jumat, 11 Februari 11 - oleh : Triharyo Soesilo | 0 komentar | 7211 hits
Untitled document
Pada tanggal 8 Januari 2011, sebenarnya Amy Chua hanya bermaksud untuk me-masar-kan buku tulisannya yang ketiga. Buku ini lebih bersifat pribadi dan menceritakan perjalanan hidupnya dalam mendidik kedua anak remaja putrinya, yang bernama Sophia dan Louisa (foto di kanan dari Chinahearsay.com). Cara Amy memasarkan bukunya adalah dengan menuliskan sebuah artikel di koran online Wall Street Journal, sebagai sebuah “teaser” untuk buku lengkapnya.
Tanpa disangka dan tanpa dinyana, dalam waktu yang relatif sangat singkat, tulisan Amy pada koran online tersebut mendadak dibaca oleh hampir sejuta lebih pembaca dan mendapat komentar lebih dari 7.000 orang. Juga dalam hitungan hari, hampir 345.000 orang pembaca menyatakan “Like this” pada halaman Facebook yang menayangkan artikel tersebut. Sebuah fenomena yang relatif sangat jarang terjadi di koran Wall Street Journal.
Kemudian kurang dari 2(dua) minggu kemudian, isi bukunya menjadi ulasan utama dan terpilih sebagai cover depan majalah Time edisi tanggal 20 Januari 2011. Buku tulisan Amy meroket ke puncak buku terlaris pada New York Times Bestsellers’ list. Sampai tulisan ini ditulis, buku Amy langsung menduduki rangking nomer no:2 terpopuler, versi koran tersebut, khususnya untuk kategori buku sampul keras (hard cover) non-fiksi. Lalu apa sebenarnya judul tulisan Amy Chua dan kenapa mendadak mendapat tanggapan yang sangat luar biasa dari kalangan para pembaca di Amerika ?.
Judul tulisan Amy di koran online Wall Street Journal adalah, “Why Chinese Mothers are Superiors”. Sedangkan buku tulisannya berjudul “Battle Hymn of The Tiger Mother”. Saya sendiri belum sempat membaca bukunya dan hanya membaca tulisan Amy di koran Wall Street Journal. Inti dari tulisan Amy adalah bahwa cara-cara seorang ibu Amerika dalam mendidik anak, sangat jauh berbeda dengan cara-cara seorang ibu dari warga negara keturunan China. Seorang ibu keturunan China, seperti Amy, akan sangat memaksa agar anak-anaknya memperoleh nilai A, belajar piano dan biola dan menjadi no:1 di kelasnya untuk segala bidang. Sang ibu dari keturunan China akan sangat cerewet, galak dan keras kepada anak-anaknya untuk mengejar target tersebut. Tidak ada kesempatan bagi sang anak dalam keluarga ini, untuk misalnya bermain computergame dan menonton Televisi. Filosofinya, seorang anak akan menjadi hebat kalau terus menerus tekun belajar.
Dengan kondisi perekonomian Amerika yang masih relatif lesu dan juga hutang Amerika ke negeri China mencapai US $ 252 Milyard, buku Amy Chua ini menginisiasi perdebatan dalam cara orang tua Amerika mendidik anak-anak mereka, untuk menghadapi persaingan di masa mendatang. Banyak anak-anak di Amerika yang saat ini sepertinya dibebaskan oleh orang tuanya untuk seharian bermain computer games, menonton televisi, tidak pernah belajar dan terkadang hidup dengan berpesta dan melakukan sex bebas dll. Dalam perdebatan tersebut, terkesan bahwa masyarakat Amerika sedang merasa sangat khawatir (inferior) dengan datangnya 1 (satu) milyard lebih penduduk dari China yang sangat disiplin, tekun belajar dan terdidik untuk bekerja sangat keras. Banyak orang di Amerika yang mengkhawatirkan bahwa dalam waktu tidak terlalu lama, China akan mengalahkan Amerika dalam kekuatan ekonominya. China hari ini sudah mengalahkan Jepang sebagai kekutan ekonomi no:2 dunia.
Saya ingin tahu, bagaimanakah rekan-rekan mendidik anak-anak anda ?. Saya sendiri dulu dididik dengan sangat keras oleh orang tua saya, tetapi saat ini terasa sangat sulit, untuk mendidik anak-anak saya dengan cara-cara yang keras. Demikian liputan dan sharing kami. Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk teman-teman.
Salam
Nb: Amy Chua sebenarnya adalah seorang Professor ahli hukum di Yale Law School. 2(dua) buah buku yang ia tulis sebelumnya membahas tentang konflik etnis akibat perbedaan ekonomi, globalisasi, demokratisasi dan juga tentang jatuh bangunnya 7(tujuh) imperium dalam sejarah dunia. Kedua buku Amy juga sempat menjadi buku laris (Best sellers) dan mendapatkan banyak penghargaan. Suaminya Jed Rubenfeld adalah seorang Professor di Yale Law School. Suaminya juga penulis buku yang cukup populer.